MAKALAH
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma
Disusun oleh:
Ya’sin Shofiani (31)
Npm : 11120170
Kelas : 1KA18
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
2020
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Saya
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dengan tema
“Individu, Keluarga dan Masyarakat”.
Saya
tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.
Jakarta, 17 Oktober 2020
Ya’sin Shofiani
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………….1
A
Latar belakang masalah………………………………………1
B
Rumusan
masalah ………………………………………………….....2
C
Tujuan ……………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..3
A
Pertumbuhan
Individu…............................................................3
1.
Pengertian individu….…………………………………..3
2.
Pengertian
individu menurut ahli………………………3
3.
Ciri – ciri individu……...………………………………..4
4.
Karakteristik individu…..………………………………5
5.
Pengertian pertumbuhan……………..………………………6
6.
Faktor – faktor yang
mempengarui pertumbuhan…………6
B
Keluarga…………………………………………………………7
1.
Pengertian
keluarga……………………………………...7
2.
Macam – macam fungsi
keluarga...……………………..8
C Masyarakat….…………………………………………………...9
1. Pengertian masyarakat…………………………………...9
2. Golongan
masyarakat…………………………………….9
D Perbedaan antara kelompok
masyarakat…………………….11
1. Masyarakat non
industry……………………………….11
2. Masyarakat
industry…………………………………….11
E Hubungan individu,
keluarga, dan masyarakat……………...13
F Urbanisasi………………………………………………………..13
BAB III Penutup………………………………………………………………15
A Kesimpulan.....................................................................................15
B
Saran…...………………………………………………………....15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...………….16
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Dalam
sosiologi, pengertian individu ini merupakan sebuah unit terkecil
pembentuk suatu masyarakat yang tidak bisa/dapat dibagi-bagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil. Dalam hal ini, individu itu adalah manusia
perseorangan yang memiliki kepribadian serta juga tingkah laku spesifik dan
juga mempunyai peranan di lingkungan sosialnya. Istilah tersebut merujuk
pada suatu kesatuan yang paling kecil serta terbatas. Sehingga dalam hal
ini, individu itu merupakan suatu kesatuan yang terbatas, yakni
sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Menurut
H. Hartomo, terdapat 3 aspek yang melekat pada individu serta saling
berhubungan antar satu dengan lainnya, yaitu;. Suatu masyarakat ini
merupakan latar belakang keberadaan identitas individu. Pengertian
individu ini merupakan satuan kecil yang tidak bisa/dapat dibagi
lagi, yakni manusia yang hidup berdiri sendiri. Pertumbuhan dapat
dilihat dengan memperhatikan fisik makhluk hidup tersebut. Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan
jumlah sel yang bersifat irreversible . Sedangkan, perkembangan
adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih
dewasa. Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya
berjalan sesuai yang diharapkan. Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat
mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai
pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan
terhadap anak. Untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang
adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Keluarga adalah unit/satuan
masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam
masyarakat, kelompok inilah yang melahirkan individu dalam berbagai macam
bentuk kepribadianya dalam masyarakat, tidaklah dapat dipungkiri bahwa
sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya sebatas penerus keturunan
saja, banyak hal-hal mengenai kepribadian yang dapat dianut dari
keluarga. Atau dipercayakan kepada para bangsawan dan priyayi untuk
kelompok-kelompok suku bangsa yang digolongkan sebagai terbelakang atau
primitif. Dalam masyarakat majemuk dengan demikian ada perbedaan-perbedaan
sosial, budaya, dan politik yang dikukuhkan sebagai hukum ataupun
sebagai konvensi sosial yang membedakan mereka yang tergolong sebagai dominan
yang menjadi lawan dari yang minoritas. Dalam struktur yang berlaku
nasional ini terdapat struktur-struktur hubungan kekuatan dominan-minoritas
yang bervariasi sesuai konteks-konteks hubungan dan kepentingan yang
berlaku. Kelompok primer. Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok
sekunder. Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan
tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Para
anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar
kemampuan, keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi.
B. Rumusan Masalah
1
Apa pengertian dari individu?
2
Apa pengertian dari pertumbuhan ?
3
Apa saja yg menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan?
4
Apa pengertian dari fungsi dari keluarga?
5
Apa saja macam-macam fungsi keluarga?
6
Apa pengertian dari keluarga?
7
Apa pengertian dari masyarakat?
8
Ada berapa golongan yang ada di masyarakat?
9
Apa perbedaan masyarakat industri dan masyarakat non
industri?
10 Apa makna keluarga?
11 Apa hubungan antara
individu, keluarga dan masyarakat?
12 Apa pengertian dari
urbanisasi?
13 Bagaimana proses
terjadinya urbanisasi?
C. Tujuan Penulisan
1
Menjelaskan pengertian dari individu.
2
Menjelaskan pengertian dari pertumbuhan.
3
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan.
4
Menjelaskan pengertian dari keluarga.
5
Menyebutkan macam-macam fungsi keluarga.
6
Menjelaskan pengertian dari masyarakat.
7
Menyebutkan golongan yang ada di masyarakat.
8
Menyebutkan perbedaan masyarakat industri dan
masyarakat non industri.
9
Menjelaskan hubungan antara individu, keluarga dan
masyarakat.
10 Menjelaskan pengertian
dari urbanisasi.
11 Menjelaskan proses
terjadinya urbanisasi.
BAB II
Pembahasan
A. Pertumbuhan Individu
1.
Perngertian Individu
Secara umum, pengertian individu ini
merupakan satu organisme tunggal yang hidupnya itu berdiri sendiri dan secara
fisiologis itu bersifat bebas, dan juga tidak mempunyai hubungan organik dengan
sesamanya.
Dalam sosiologi, pengertian individu ini merupakan sebuah
unit terkecil pembentuk suatu masyarakat yang tidak bisa/dapat dibagi-bagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam hal ini, individu itu adalah manusia
perseorangan yang memiliki kepribadian serta juga tingkah laku spesifik dan
juga mempunyai peranan di lingkungan sosialnya.
Secara etimologis, kata “individu” ini diadaptasi dari
bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Yunani “individium”, yang mana artinya
“tidak terbagi”. Istilah tersebut merujuk pada suatu kesatuan yang paling kecil
serta terbatas. Sehingga dalam hal ini, individu itu merupakan suatu kesatuan
yang terbatas, yakni sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan.
Menurut H. Hartomo, terdapat 3 aspek yang melekat pada
individu serta saling berhubungan antar satu dengan lainnya, yaitu;
1)
Aspek organik jasmaniah
2)
Aspe psikis-rohaniah
3)
Aspek sosial
Suatu
masyarakat ini merupakan latar belakang keberadaan identitas individu. Pada
perkembangannya, individu ini mengalami sejumlah bentuk sosialisasi sehingga
bisa/dapat mengembangkan tiga (3) aspek individu (organik jasmaniah,
psikis-rohaniah, sosial) di dalam dirinya.
2. Pengertian Individu
Menurut Para Ahli
Supaya
dapat lebih memahami mengenai apa itu individu, maka kita bisa/dapat merujuk
pada pendapat beberapa ahli diantaranya sebagai berikut ini:
1) Menurut Martin Luther King Jr.
Pengertian individu ini merupakan satuan kecil
yang tidak bisa/dapat dibagi lagi, yakni manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu ialah sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya itu selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, serta rukun.
2)
Menurut
Soediman Kartohadiprodjo
Di dalam Soerjono Soekanto, 2003, arti individu
ini merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang di dalam dirinya itu dilengkapi
oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, ras, sera rukun. Individu ubu
merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat.
3) Menurut Abdul Syani (2002: 25)
Kata individu ini
berasal dari bahasa Yunani “individum” yang memiliki arti satuan terkecil yang
tidak dapat/bisa dibagi lagi.
4) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, pengertian individua ini merupakan orang seorang; pribadi
orang (terpisah dari yang lain); organisme yang hidupnya itu berdiri sendiri,
secara fisiologi ia itu bersifat bebas (tidak memiliki hubungan organik dengan
sesamanya).
3. Ciri-Ciri Individu Secara Umum
Pada dasarnya tiap-tiap individu itu
mempunyai ciri-ciri yang unik serta berbeda satu dengan lainnya. Mengacu pada
pengertian individu, dibawah ini merupakan ciri-ciri individu diantaranya
sebagai berikut:
a.
Individu ini mempunyai
raga atau jasmani yang khas yang membedakan antara satu dengan yang lainnya,
walaupun memiliki ciri umum nya itu yang sama sebagai manusia.
b.
Individu ini mempunyai
pikiran, perasaan, kehendak, serta juga hasrat, sehingga bisa/dapat menetapkan
kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar serta dalam
dirinya.
c.
Individu ini mempunyai
kepribadian dan bakat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
d.
Individu ini mempunyai
tingkah laku yang khas dan berbeda antara satu dengan yang lainnya.
e.
Individu ini mempunyai
naluri; naluri untuk bertahan hidup, naluri untuk dapat mempertahankan
keturunan, serta juga naluri untuk mencari kepuasan.
f.
Individu ini mempunyai
karakteristik yang sama dengan individu lainnya yang berada di dalam kelompok
yang sama.
4.
Karakteristik
Individu
Manusia ialah sebagai individu
mempunyai karakteristik yang unik serta berbeda-beda. Menurut John, Donahue,
serta Kentle, terdapat 5 karakteristik individu, diantaranya sebagai berikut :
·
Openness
to Experience
Ini
merupakan karakteristik individu yang terbuka terhadap suatu pengalaman baru,
baik itu berupa ide atau juga imajinasi. Umumnya individu yang mempunyai
karakter ini lebih suka berpikir secara mendalam, kreatif, artistik,
cerdik, mempunyai rasa penasaran tinggi, inovatif, serta juga sering
merefleksikan diri.
·
Conscientiousness
Ini merupakan karakteristik individu
yang sangat berhati-hati serta juga penuh pertimbangan di dalam melakukan suatu
tindakan. Umumnya individu dengan karakter ini mempunyai tingkat disiplin yang
tinggi, rajin, serta juga dapat diandalkan, bertanggungjawab, dan juga dapat
bekerja dengan cermat serta terperinci.
·
Neocritism
Ini
merupakan karakteristik individu yang terbuka terhadap tekanan serta juga
menilai kemampuan seseorang itu dalam menahan stress.
·
Extraversion
Ini
merupakan karakteristik individu yang terbuka serta nyaman jika berinteraksi
dengan orang lain. Umumnya individu dengan karakter ini sangat senang bergaul,
ramah, antusias, serta mudah bersosialisasi, dan juga tegas.
·
Agreeableness
Ini merupakan karakter individu yang
kooperatif serta selalu ingin menghindari konflik terbuka dengan orang lain.
Umumnya individu dengan karakter ini lebih suka menolong, bisa dipercaya, penuh
perhatian, tidak egois, serta tidak menyukai perselisihan.
5.
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu proses
bertambahnya tinggi, volume atau massa tubuh pada makhluk hidup. Proses ini
bersifat kuantitatif atau dapat diukur dan dihitung dengan angka.
Pertumbuhan
dapat dilihat dengan memperhatikan fisik makhluk hidup tersebut. Contoh seperti bertambahnya tinggi
badan seorang anak. Bertambahnya tinggi badan seorang anak dapat dilihat secara
nyata dan jelas.
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan
adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
6.
Faktor – faktor
yang mempengarui pertumbuhan
Proses pertumbuhan dan
perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini
disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang dapat
diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat
diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang
menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut
perlu diubah (dimodifikasi).
Beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut
adalah sebagai berikut:
a.
Faktor Keturunan (herediter)
·
Seks
kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak
laki-laki
· Ras
Anak keturunan bangsa Eropa lebih
tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan bangsa Asia.
b.
Faktor Lingkungan
ü Lingkungan
eksternal
Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan
tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
c.
Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan
sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya
orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide
utuk pemberian asuhan terhadap anak
d.
Nutrisi
Untuk tumbuh kembang, anak
memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan yang bergizi.
Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik
kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif,
penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan
absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
e.
Penyimpangan dari keadaan normal
Disebabkan karena adanya penyakit
atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
f.
Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan
sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan
otot-otot.
g.
Urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi
pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik,
ekonomi, maupun sosial.
B. Keluarga
1
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah
unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat, kelompok inilah yang melahirkan individu dalam berbagai
macam bentuk kepribadianya dalam masyarakat, tidaklah dapat dipungkiri bahwa
sebenarnya keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya sebatas penerus keturunan
saja, banyak hal-hal mengenai kepribadian yang dapat dianut dari keluarga. Yang
dapat pada saat-saat sekarang ini sering dilupakan orang, perkembangan
intelektual akan kesadaran lingkungan seorang individu seringkali dilepaskan
dan bahkan dipisahkan dengan masalah keluarga, hal-hal semacam inilah yang
sering menimbulkan masalah-masalah sosial, karena kehilangan pijakan, keluarga
sudah seringkali kehilangan perananya, oleh karena itu adalah kebijaksanaan
kalau dilihat dan dikembalikan peranan keluarga dan proporsi yang sebenarnya
dengan sekala prioritas yang pas.
2
Macam-Macam fungsi Keluarga :
Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga
itu dapat digolongkan/dirinci kedalam beberapa fungsi, yaitu :
a) Fungsi Biologis
b) Fungsi Pemeliharaan
c) Fungsi Ekonomi
d) Fungsi Keagamaan
e) Fungsi Sosial
a) Fungsi biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga
dapat menyelenggarakan persiapan- persiapan perkawinan bagi anak-anaknya karena
dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.
b) Fungsi Pemeliharaan
Keluaraga
diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan
sebagi berikut:
1) gangguan
udara dengan menyediakan rumah
2) gangguan
penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
3) gangguan
bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok, dan lain-lain.
c) Fungsi Ekonomi
keluarga berusaha
menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok yaitu:
1) kebutuhan
makan dan minum
2) kebutuhan
pakaian untuk menutup tubuhnya
3) kebutuhan
tempat tinggal
d) Fungsi Keagamaan
Di Negara Indonesia yang
berideologi pancasila berkewajiban pada setiap warganya (rakyat) untuk menghayati,
mendalami dan mengamalkan pancasila di dalam perilaku dan kehidupan keluarganya
sehingga benar-benar dapat diamalkan P4 ini dalam kehidupan keluarga yang
pancasila
e) Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga
berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan
memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut masyarakat serta
mempelajari peranan-peranan yang di harapkan akan mereka jalankan kelak bila
sudah dewasa.
C.
Masyarakat
1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat”
sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya,
sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya
dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada:
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktana,
dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan
pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya:
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat
masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang
berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata
socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan
kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap
anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan
bersama.
2. Golongan Masyarakat
Masyarakat Majemuk
Dalam
masyarakat majemuk manapun, mereka yang tergolong sebagai minoritas selalu
didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara legal dan formal, seperti yang
terjadi di negara Afrika Selatan sebelum direformasi atau pada jaman penjajahan
Belanda dan penjajahan Jepang di Indonesia. Dan, ada yang didiskriminasi secara
sosial dan budaya dalam bentuk kebijakan pemerintah nasional dan pemerintah
setempat seperti yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat
ini akan ditunjukkan bahwa perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil
jika masyarakat majemuk Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi
masyarakat multikultural. Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak
untuk berbeda diakui dan dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan penjelasan
mengenai apa itu masyarakat Indonesia majemuk, yang seringkali salah
diidentifikasi oleh para ahli dan orang awam sebagai masyarakat multikultural.
Uraian berikutnya adalah mengenai dengan penjelasan mengenai apa itu golongan
minoritas dalam kaitan atau pertentangannya dengan golongan dominan, dan
disusul dengan penjelasan mengenai multikulturalisme. Tulisan akan diakhiri
dengan saran mengenai bagaimana memperjuangkan hak-hak minoritas di Indonesia.
Masyarakat Majemuk Indonesia
Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya
masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya dilakukan
secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah negara. Sebelum
Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah contoh dari
masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua contoh-contoh dari
masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan
Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari masyarakat majemuk adalah
hubungan antara sistem nasional atau pemerintah nasional dengan masyarakat suku
bangsa, dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh
sistem nasional. Dalam perspektif hubungan kekuatan, sistem nasional atau
pemerintahan nasional adalah yang dominan dan masyarakat-masyarakat suku bangsa
adalah minoritas. Hubungan antara pemerintah nasional dengan masyarakat suku
bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh golongan perantara,
yang posisi ini di Hindia Belanda dipegang oleh golongan Cina, Arab, dan Timur
Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan para sultan dan raja atau para
bangsawan yang disukung oleh para birokrat (priyayi) digunakan untuk
kepentingan pemerintahan dan penguasaan. Atau dipercayakan kepada para
bangsawan dan priyayi untuk kelompok-kelompok suku bangsa yang digolongkan
sebagai terbelakang atau primitif.
Dalam masyarakat majemuk dengan demikian ada
perbedaan-perbedaan sosial, budaya, dan politik yang dikukuhkan sebagai hukum
ataupun sebagai konvensi sosial yang membedakan mereka yang tergolong sebagai
dominan yang menjadi lawan dari yang minoritas. Dalam masyarakat Hindia
Belanda, pemerintah nasional atau penjajah mempunyai kekutan iliter dan polisi
yang dibarengi dengan kekuatan hukum untuk memaksakan kepentingan-kepentingannya,
yaitu mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia. Dalam struktur hubungan
kekuatan yang berlaku secara nasional, dalalm penjajahan hindia Belanda
terdapat golongan yang paling dominan yang berada pada lapisan teratas, yaitu
orang Belanda dan orang kulit putih, disusul oleh orang Cina, Arab, dan Timur
asing lainnya, dan kemuian yang terbawah adalah mereka yang tergolong pribumi.
Mereka yang tergolong pribumi digolongkan lagi menjadi yang tergolong telah
mengenal peradaban dan mereka yang belum mengenal peradaban atau yang masih
primitif. Dalam struktur yang berlaku nasional ini terdapat struktur-struktur
hubungan kekuatan dominan-minoritas yang bervariasi sesuai konteks-konteks
hubungan dan kepentingan yang berlaku.
D. Perbedaan antara kelompok masyarakat non industry dengan
masyarakat industry
1. Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa,
kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok
sekunder (secondary group).
a. Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan
para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal
lebih dekat, lebih akrab dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada
kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik
beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar
rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain
:keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain
sebagainya.
b. Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan
rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan,
keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan
untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam
program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok
sekunder, misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,
organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan
tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih
akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group).
Inti perbedaan yang terjadi adalah: Kelompok tidak resmi (informal group) tidak
berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga
(ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi
juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu,
norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta
konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis
seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91). Contoh : Semua kelompok
sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
2. Masyarakat Industri
Durkheim
mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung
mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu
tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah
mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak
timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada
batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
E. Hubungan individu, keluarga, dan
masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah
aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada
keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain
untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat
dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari
keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama
seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu
individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam
menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak
ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
D.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk
dari desa ke kota.
Urbanisasi
ialah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan
sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat
penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah
suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Proses
Terjadinya Urbanisasi di
karenakan faktor urbanisasi, antara lain factor – factor urbanisai di bagi
menjadi 3 yakni :
A. Faktor
Penarik Terjadinya Urbanisasi
v Kehidupan kota yang lebih
modern
v Sarana dan
prasarana kota lebih lengkap
v Banyak lapangan pekerjaan di
kota
v Pendidikan sekolah dan
perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
v Lahan pertanian semakin sempit
v Merasa tidak cocok dengan
budaya tempat asalnya
v Menganggur karena tidak banyak
lapangan pekerjaan di desa
v Terbatasnya sarana dan
prasarana di desa
v Diusir dari desa asal
v Memiliki impian kuat menjadi
orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
v Memoderenisasikan warga desa
v Menambah pengetahuan warga desa
v Menjalin kerja sama yang baik
antarwarga suatu daerah
v Mengimbangi masyarakat kota
dengan masyarakat desa
BAB III
Penutup
Kesimpulan :
Adapun kesimpulan yang diambil
dari data diatas adalah dimana hubungan antara individu, keluarga, dan
masyarakat sangat berkaitan satu dengan lainnya. Hubungan tersebut di landasi
oleh norma norma yang berlaku dimasyarakat. Individu dapat didefinisikan sebagai seseorang atau seorang
secara utuh yang hidup dalam kerangka hidup yang diyakininya. Keluarga adalah adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat, kelompok inilah yang
melahirkan individu dalam berbagai macam bentuk kepribadianya dalam masyarakat.
Sementara itu masyarakat adalah sekolompok individu yang
hidup dan menetap dalam sebuah ruang atau tempat dimana individu tersebut
saling melakukan interaksi. Setiap individu tidak akan bertahan hidup selama
tidak hidup dalam kerangka masyarakat sebab individu saling membutuhkan dengan
individu yang lain sehingga lahirlah peranan bagi individu di dalam masyarakat,
serta individu dalam interaksi sosialnya.
Saran :
Penulis
sadar bahwa dalam pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga dalam penyusunan berikutnya dapat dilengkapi dengan
materi-materi tambahan sebab keterbatasan referensi yang penulis miliki.
Penulis juga menyarankan nantinya agar menambahkan hubungan antara individu,
keluarga dan masyarakat,maksudnya adalah mana yang lebih reel antara individu,
keluara dan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
https://pendidikan.co.id/pengertian-individu-ciri-karakteristik-dan-menurut-ahli/
https://mkizbudin.blogspot.com/2018/01/individu-keluarga-dan-masyarakat.html
https://jaririndu.blogspot.com/2012/01/makalah-individu-dan-masyarakat.html
https://galihrema.wordpress.com/2016/12/23/makalah-individu-keluarga-dan-masyarakat/
https://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan-individu/
http://ajinovyanw.blogspot.com/2011/10/urbanisasi-dan-proses-terjadinya.html
https://galihrema.wordpress.com/2016/12/23/makalah-individu-keluarga-dan-masyarakat/
0 comments:
Post a Comment