• Makalah Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

     

    MAKALAH

    PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
    Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar
    Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

                                                                                                                                         

     

     

    Disusun oleh:

    Ya’sin Shofiani (31)

    Npm : 11120170
    Kelas : 1KA18

     

     

     

    UNIVERSITAS GUNADARMA

    FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

    JURUSAN SISTEM INFORMASI

    2020


    KATA PENGANTAR

                Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

                Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar dengan tema “Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan”.

                Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

    Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

    Jakarta, 11 Oktober 2020

    Penulis

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    DAFTAR ISI

     

    KATA PENGANTAR............................................................................ i

    DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

     

    BAB I  Pendahuluan……………………………………………………….1

    A      Latar belakang masalah………………………………………1

    B      Rumusan masalah ………………………………………………….....1

    C      Tujuan ……………………………………………………………………1

     

    BAB II PEMBAHASAN………………………………………….2

    A      Pertumbuhan Penduduk...........................................................2

    1.      Pengertian penduduk…………………………………..3

    2.      Perkembangan penduduk dunia………………………3

    3.      Penggandaan penduduk………………………………..4

    4.      Factor – factor demografi………………………………4

    5.      Kematian…………………………………………………………5

    6. Angka kelahiran……………………………………………………………6

    7.      Pengertian migrasi ……………………………………………………….6

    8.      Macam – macam migrasi..................................................6

    9.      Proses migrasi…………………………………………….6

    10.  Akibat migrasi………………………………………………………………..7

    11.  Jenis - jenis struktur penduduk………………………….7

    12.  Rasio ketergantungan……………………………………………………..9

    B      Kebudayaan dan Kepribadian…………………………………..10

    1.     Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan………….10

    2.     Kebudayaan hindu, budha, dan islam…………………….11

    C      Kebudayaan barat…………………………………………………12

     

    BAB III Penutup…………………………………………………………………13

               A   Kesimpulan.........................................................................................13

                B    Saran…...……………………………………………………………14

     

    DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...15

     

     

     

     


    BAB I

    Pendahuluan

    A      Latar belakang masalah

                Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.

                Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahnya sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.

                Berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupan. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap paad perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.

                Akibat dari kebudayaan ini telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata akibat perkembangan kebudayaan.

     

    B      Rumusan masalah :

    1.      Apa itu pertumbuhan penduduk?

    2.      Apa faktor – faktor demografi ?

    3.      Apa pengertian dan macam –macam migrasi ?

    4.      Bagaimana proses migrasi ?

    5.      Apa akibat dari migrasi ?

    6.      Bagaimana jenis jenis struktur penduduk ?

    7.      Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan ?

    8.      Apa yang dimaksud budaya barat ?

     

    C. Tujuan :

    1.      mengetahui tentang pertumbuhan penduduk

    2.      mengetahui faktor – faktor demografi

    3.      mengetahui pengertian dan macam –macam migrasi

    4.      mengetahui bagaimana proses migrasi

    5.      mengetahui akibat dari migrasi

    6.      mengetahui apa saja jenis jenis struktur penduduk

    7.      mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan

    8.      mengetahui apa yang budaya barat


    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.   Pertumbuhan Penduduk

     

    1.   Pengertian penduduk

                    Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.

                Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua: Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

                Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau menduduki tempat tertentu misalnya pohon bakau yang terdapat pada hutan bakau, atau kera yang menempati hutan tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat, misalnya kursi dalam suatu gedung sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya . Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies.

     

    2.   Perkembangan penduduk dunia

    Worldometers mencatat jumlah penduduk dunia pada 2019 mencapai 7,7 miliar jiwa. Angka tersebut tumbuh 1,08% dari 2018 yang sebesar 7,6 miliar jiwa. Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah penduduk dunia meningkat stabil dengan kisaran pertumbuhan 1-1,2% per tahun.

    Meskipun jumlah penduduk dunia selalu meningkat, data pertumbuhan penduduk dunia menunjukkan tren melambat. Pada 2050 diproyeksikan pertumbuhan penduduk dunia hanya sebesar 0,53%.

    Berdasarkan regional, Asia masih memimpin sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak. Tercatat jumlah penduduk Asia sebanyak 4,6 miliar jiwa. Afrika dan Eropa menyusul dengan masing-masing sebanyak 1,3 miliar dan 747,2 juta jiwa. Sementara negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Tiongkok sebanyak 1,43 miliar jiwa, India sebanyak 1,37 miliar jiwa, Amerika Serikat (AS) sebanyak 329 juta jiwa, dan Indonesia sebanyak 270,6 juta jiwa.

     

     

    Tahun

    Jumlah penduduk

    2009

    6,9 milyar

    2010

    7 milyar

    2011

    7 milyar

    2012

    7,1 milyar

    2013

    7,2 milyar

    2014

    7,3 milyar

    2015

    7,4 milyar

    2016

    7,5 milyar

    2017

    7,5 milyar

    2018

    7,6 milyar

    2019

    7,7 milyar

                                                            Table jumlah penduduk dunia tahun 2009-2019

     

     

                                               Grafik jumlah penduduk dunia tahun 2009-2019

     

     

     

     

     

     

     

     

    3.   Penggandaan penduduk

     

     

    Tahun Penggandaan

     

     

    Perkiraan Penduduk Dunia

     

    Waktu

    800 SM

    5 juta

    -

    1650 tahun

    500 juta

    1500

    1830 tahun

    1 milyard

    180

    1930 tahun

    2 milyard

    100

    1975 tahun

    4 milyard

    45

                                               Table penggandaan penduduk

     

                Penggandaan penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah kehidupan yang dibarengi dengan pengingkatan amupun penurunan jumlah penduduk dalam rentan waktu enam tahun. Berikut adalah tabel penggandaan jumlah penduduk di dunia.

     

    4.   Factor – factor demografi

     

    Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun. Penambahan / pertambahan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor  demografi  sebagai berikut :

    ·         Kematian

    kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian  dan faktor penghambat kematian .

    ·         Kelahiran

                Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran  dan yang mendukung kelahiran

    ·         Imigrasi

                            Imigrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti

     

    Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat / rate. Tingkat / rate itulah yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya peerbandingan ini dinyatakan dalam tiap 100 penduduk.

     

     

     

    5.    Kematian

     

                Ada beberapa tingkat kematian akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yakni:

     

                                                           I.            Kematian kasar (Crude Death Rate / CDR)

    Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun perjumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1000 orang. Sehingga dapat dituliskan dengan rumus:


     

     

     

                                                        II.            Kematian khusus (Age Specific Death Rate)

    Tingkat kematian ini disebabkan oleh bebrapa factor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat lematian menurut umur (specific death rate). Dengan ini dapat menunjukan hasil yang lebih teliti, dan oleh karena itu dibuat rumus sebagai berikut :




     

     

     

     

    6.   Angka kelahiran

                Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:

    ·        Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.

    ·        Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.

    ·        Angka  kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.

     

    7.        Pengertian migrasi

     

              Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
    Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.

     

              Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.

     

    8.        Macam – macam migrasi

    Berikut adalah macam-macam migrasi :

    ü  Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.

    ü  Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara
    tertentu.

    ü  Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.

    ü  Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.

    ü  Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.

     

    9.     Proses migrasi

     

    1)    Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal.

    2)    Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk.

    3)    Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.

    4)    Informasi yang negatif yang datang dari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi.

    5)    Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.

    6)    Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.

    7)    Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.

    8)    Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll).

    9)    Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin.

    10)                   Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.

     

    10.   Akibat migrasi

              Migrasi memang dianggap menguntungkan bagi yang melaksanakannya. Tetapi secara tidak langsung migrasi dapat menyebabkan masalah-masalah, seperti :

    ü  Jumlah penduduk yang tidak merata disuatu daerah karena sebagian penduduk sudah migrasi ke daerah perkotaan,

    ü  Dengan meningkatnya jumlah penduduk yang datang dari luar daerah ke perkotaan, maka kebutuhan untuk memenuhi aktivitas di perkotaan juga meningkat,

    ü  Terjadi ketidakseimbangan sumber daya manusia dibeberapa daerah,

    ü  Menimbulkan masalah baru dalam sistem kependudukan suatu daerah, khususnya daerah perkotaan.

     

    11.   Jenis - jenis struktur penduduk

    Ada tiga jenis struktur penduduk:

     

    a.      Piramida penduduk muda (expansive)

                          Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia

     


     

     

    b.      Piramida penduduk stationer (granat)

              Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.

     



    c.       Piramida penduduk tua (contruktive)

              Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.


     


    12.   Rasio ketergantungan



            Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanyadisebut dengan bukan angkatan kerja) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-16 tahun (angkatan kerja).



    Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu Negara apakah tergolong Negara maju atau Negara sedang berkembang. Rasio ketergantungan merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya presentase menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan presentase yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

     

     

     

    B.    Kebudayaan dan Kepribadian

    1.   Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia

     

    §  Zaman batu (palaeolithikum)

     

                     Tua Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam. Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

                     Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yang merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia.

     

    §  Zaman batu muda (neolitikum)

     

                Pada zaman batu muda memiliki ciri-ciri seperti : mulai menetap dan membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani, dan berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan. Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
                Hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya.

     

     

     

     

     

     

     

     

    2.    Kebudayaan hindu, budha, dan islam

     

    a)      Kebudayaan hindu dan budha

     

              Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dan lain-lain. Beberapa pendapat/hipotesa yaitu :

    *      Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. J. L. Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.

    *      Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr. N. J. Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J. C. Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

     

    b)        Kebudayaan Islam

     

                Abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemukapemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik, di samping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.

                                                                 

     

     

    C.   Kebudayaan barat

     

    Daya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.

    Istilah “budaya Barat” digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:

    v  Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.

    v  Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik

    v  Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme

     

    Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat. Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.

     

     

     

     

     

     


    BAB III

    Penutup

    A      Kesimpulan

     

                Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan adalah tiga hal aspek kehidupan yang saling berkaitan. Di mana penduduk adalah perkumpulan antar individu-individu yang menempati wilayah tertentu. Dari penduduk tersebut terbentuklahh kelompok masyarakat yang mempunyai tujuan dan aturan yang sama. Begitu pula kebudayaan terlahir dari adanya masyarakat. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dari waktu-kewaktu berakibat kepadatan penduduk pada suatu daerah

          

                Penduduk adalah mereka, sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau daerah negara. Penduduk selalu bertambah setiap tahunnya, hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor yang ada. Angka kematian dan kelahiran seseorang dapat dihitung menggunakan rumus yang ada. Migrasi terbagi dalam beberapa macam dan memiliki dampak bagi tempat yang ditinggalkan maupun tempat yang akan didatangi. Penduduk memiliki struktur dengan bentuk piramida yang berbeda.

                Kebudayaan di Indonesia mengalami perubahan dari zaman batu tua hingga saat masuknya agama Hindu, Budha dan Islam. Tidak hanya itu kebudayaan Barat turut mewarnai budaya yang ada di Indonesia.

    B      Saran

     

     Adapaun saran-saran yang saya sampaikan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

    §  Untuk menghindari masalah kepadatan penduduk pemerintah harus lebih disiplin lagi dalam mengkaji peraturan-peraturan yang telah di tetapkan dan sebagai warga negara juga perlu menyadari dan menjalankan akan pentingnya aturan tersebut.

    §  Kebudayaan yang telah diwariskan oleh zaman terdahulu wajib kita jaga dan lestarikan. Selain berfungsi untuk keistimewaan dan keunikan negara juga akan berfungsi untuk generasi-generasi berikutnya seperti anak dan cucu kita nanti.


     


                                         DAFTAR PUSTAKA

     

    http://kuliah-irul.blogspot.com/2014/11/makalah-penduduk-masyarakat-dan.html

    https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/10/jumlah-penduduk-dunia-pada-2019-capai-77-miliar-jiwa

    https://diniindahsaraswati.wordpress.com/2013/10/21/ii-pertumbuhanperkembangan-penduduk-dunia/

    https://riodaffahimawan.wordpress.com/pendudukmasyarakat-dan-kebudayaan-eropa/

    http://orangindonesia-asli.blogspot.com/2010/11/bab-ii_19.html

    https://nindy21.wordpress.com/2013/11/03/208/

    https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/piramida-penduduk

    https://thegorbalsla.com/pengertian-kebudayaan/#Ciri_Ciri_Kebudayaan

    http://archiva29.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html

    http://sujuddermawan.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html

    https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Barat

    https://fentifen.wordpress.com/2016/04/16/kebudayaan-barat/

    https://fauzanbrs94.wordpress.com/2015/11/24/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/

     

     

     

     

     

     

     

     

  • 0 comments:

    Post a Comment

    GET A FREE QUOTE NOW

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

    ADDRESS

    4759, NY 10011 Abia Martin Drive, Huston

    EMAIL

    contact-support@mail.com
    another@mail.com

    TELEPHONE

    +201 478 9800
    +501 478 9800

    MOBILE

    0177 7536213 44,
    017 775362 13